Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan mensterilkan kawasan jajanan kuliner tradisional, Laguna, dari pedagang kaki lima (PKL) menyusul adanya rencana pemkot untuk menyulap lokasi tersebut menjadi hutan kota.
Saat ini, pemkot tengah melakukan pembahasan mengenai pemanfaatan Laguna sebagai hutan kota atau membuat jalan tembus menuju Jalan Dg Patompo. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar dari Komisi A Bidang Pemerintahan, Mudzakkir Ali Jamil mengungkapkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menyatakan rencana menjadikan Laguna sebagai hutan kota.
“Alih fungsi tersebut otomatis akan menggusur ratusan pedagangmakanankhasMakassar yang selama ini mencari nafkah di area Pantai Losari ini.Pemkot harus memikirkan kemana pedagang akan dipindahkan,” jelasnya kepada media, kemarin. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkhawatirkan, penutupan Laguna yang tidak disertai dengan penyediaan lahan pengganti akan menimbulkan protes dikalangan pedagang. Kondisi ini dinilai rawan untuk menimbulkan konflik antara pedagang dengan pemkot. Senada, Anggota DPRD dari Komisi A Abdul Rauf menyatakan, sebelum melakukan penggusuran, pemkot harus menyediakan lahan untuk PKL jika memang mereka tidak lagi berjualan di Laguna.
Menurutnya, pemkot seharusnya menjadikan lokasi tersebut sebagai ikon kuliner tradisional seperti pisang epe dan pallu butung. “Pemkot boleh saja membuat hutan kota tetapi mereka juga harus menyediakan lokasi untuk pengembangan usaha kaki lima khususnya makanan tradisional,”tandasnya. Kepala Bagian Humas (Kabag) Humas Pemkot Makassar, Mukhtar Tahir, yang dikonfirmasi mengatakan, ide menyulap Laguna menjadi taman kota atau jalan baru, sementara dalam pembahasan. Hingga saat ini, belum ada keputusan final dari pemkot. Mengenai adanya tuntutan agar pemkot menyediakan lahan pengganti bagi PKL, Mukhtar Tahir menyatakan, pemkot tetap memberikan ruang, namun jumlah pedagang akan dibatasi,guna menghindari kesan kumuh di kawasan tersebut.
“Rencana ini,murni kita lakukan guna memperlancar arus lalu lintas, karena warga bisa langsung memotong bila ingin masuk ke kawasan Tanjung. Begitupun, ini bagian menciptakan banyak taman di kota, biar udara kita sejuk.Jadi sama sekali tidak mematikan PKL, malah bisa saling mendukung,” terang dia. Sekadar diketahui, leading sektor pengembangan Laguna, berada dibawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU),bekerjasama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang bertugas mengawasi dan mengukur lahan yang akan difungsikan dalam waktu dekat.
Terpisah Anggota DPRD dari Komisi C Bidang Pembangunan Mujiburahman menambahkan, wacana pembangunan taman atau hutan kota harus didukung. Apalagi dengan target pemkot menjadikan Makassar sebagai kota dunia yang membutuhkan investasi kenyamanan bagi masyarakat lokal maupun pendatang. Menurutnya, pemkot mesti menyiapkan 30% lahan fasum/- fasos termasuk hutan kota (penghijauan). Terkait keberadaan pedagang, politikus asal PDK ini mengatakan, semestinya mereka dilibatkan dalam pengambilan kebijakan untuk menata Laguna.
“Kalau mereka harus meninggalkan Laguna,mereka bisa langsung direlokasi dengan kesepahaman yang tepat sasaran, misalnya ke daerah Tanjung Bunga dengan catatan pemerintah menyiapkan infrastruktur dan lahannya,”katanya. andi amriani/arif saleh
Merpati Buka Jalur Penerbangan Makassar-Baubau-Kendari
MAKASSAR – Maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines mulai kemarin, resmi membuka jalur penerbangan tujuan Makassar-Baubau-Kendari.
Pesawat yang digunakan adalah jenis MA 60 dengan kapasitas 56 sheet. Sales and Service Manager Merpati Nusantara Airlines Makassar Iman Bagus Nugraha mengatakan, jadwal penerbangan untuk rute ini dilakukan empat kali dalam seminggu. Berangkat dari Makassar hari Senin, Rabu, Kamis dan Sabtu sekitar pukul 11.00 Wita. “Jenis pesawatnya adalah MA 60 menggunakan propeller,” kata Iman kepada media di Makassar, kemarin. Menurut Iman, jalur penerbangan ini sangat potensial.Karena mobilitas warga dari Makassar menuju Kendari dan sebaliknya sangat padat.“P-enumpang dari Makassar-Baubau mungkin tidak terlalu banyak. Namun dari Baubau ke Kendari yang kami sasar,”paparnya.
Menurut dia,padatnya jumlah penumpang Baubau–Kendari bisa terlihat dari padatnya arus penumpang yang menggunakan kapal penyeberangan cepat.“Dari data yang kami terima, jalur ini sangat padat.Sehingga kami berani membukanya,” katanya. Apalagi, kata dia, jalur penerbangan Baubau–Kendari, belum dilalui oleh maskapai penerbangan lain. Selain itu, dari load factor jalur Makassar– Baubau, sudah mencapai 70% sampai 80%.“Jumlah isiannya cukup tinggi. Makanya kami tertarik masuk ke jalur ini,”jelasnya.
Harga tiket untuk jalur baru ini relatif cukup murah karena hanya Rp250.000 hingga Rp300.000. Kendati demikian, tarif yang diterapkan ini merupakan tarif bisnis, karena tidak ada subsidi dari pemerintah sebagaimana yang diterima maskapai penerbangan ini untuk beberapa jalur perintis lain. Demikian catatan online anabp86 tentang Pemerintah Kota.