Rabu, 29 Juni 2011

Enam bulan setelah kebakaran Pasar Butung

Enam bulan setelah kebakaran Pasar Butung Makassar, musibah lebih besar kembali menimpa bumi Angin Mammiri, dinihari kemarin. Sedikitnya 5.519 kios di Pasar Sentral Makassar ludes terbakar. Sebanyak 3.019 kios berisi jualan dengan modal besar dan sisanya adalah 2.500 kios pedagang kaki lima. Kerugian akibat kebakaran di pasar yang juga dikenal dengan Makassar Mall tersebut ditaksir hingga Rp1 triliun.

Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Makassar Mall (APPM) M Sahib, pedagang mengalami kerugian besar karena mereka baru saja menambah stok menghadapi bulan puasa, awal Agustus mendatang. “Kami sudah habis-habisan menyiapkan stok jualan untuk bulan puasa, dan semuanya ludes terbakar. Saya saja yang punya kios tekstil harus rugi sebesar Rp3,5 miliar,” ujarnya di Makassar, kemarin.

Sahib menjelaskan,di pasar tersebut tercatat sekitar 2.500 pedagang yang membuka kios dari lantai dasar hingga lantai 3. Dari jumlah tersebut, didominasi penjual pakaian dan tekstil.“Ini musibah dan di luar prediksi. Kami tidak akan minta ganti rugi. Tapi tolong, Pemkot Makassar percepat perbaikan pasar itu,”jelasnya. Menurut dia, dari sekian banyak pedagang yang ada, hanya 50% yang memiliki asuransi kebakaran. Itupun hanya pedangan yang memiliki kerja sama dengan pihak perbankan.“

Sisanya tinggal gigit jari melihat musibah ini,” ujar pemilik 12 kios pakaian di tengahtengah Pasar Sentral tersebut. Pasar Sentral terluas di Kawasan Indonesia Timur ini pernah terbakar pada 1991 lalu. Selama ini, pasar tersebut melayani pembeli dari Kalimatan, Papua, Maluku, dan Sulawesi. Pada 1994, Pasar Sentral dengan konsep modern telah dibangun kembali dan diresmikan Gubernur Sulsel saat itu, Andi Zainal Basri Palaguna.

Kemudian, bangunan tersebut dijual dan dikelola PT Anugrah Bahana Citra. Sesuai rencana, empat tahun ke depan, akan dikelola oleh PD Pasar Makassar. Dari musibah tersebut muncul banyak spekulasi. Api yang tiba-tiba membesar dicurigai tidak terjadi begitu saja.Walau pedangan tidak memiliki bukti nyata, tetapi mereka menduga dengan banyaknya konflik yang terjadi di dalam pengelolaannya. Kebakaran tersebut dinilai memiliki sebab yang jelas arahnya.

Sebagai penguat, kebakaran Pasar Sentral bukan akibat hubungan arus pendek. Sebab, pedagang mengaku bahwa panel listrik di gedung yang berbatasan dengan empat sisi jalan itu sudah dipadamkan pada pukul 18.00 Wita dan baru dinyalakan kembali pada pukul 06.00 Wita. Kendati demikian, belum ada yang memastikan penyebab api yang melahap bangunan berlantai lima tersebut.

Namun dari beberapa saksi mata, api pertama kali muncul di pintu utama sebelah Utara tepat berhadapan dengan Jalan Kiai Haji Wahid Hasyim, sekitar pukul 23.00 Wita. Dari informasi yang diperoleh APPM, titik api ditemukan di lantai dasar Blok D Nomor 23. Api muncul dari atap plafon dari kios tersebut. Kepala Pasar Sentral Zainuddin mengatakan, pukul 23.00 Wita, api sudah menyala dari sebelah barat gedung utama pasar sentral.

Namun, penyebabnya belum diketahui. Sahib mengatakan, antara pengelola dengan pihak teknisi, sudah dua tahun ini terjadi konflik dan perang dingin. Puncaknya, beberapa pekan lalu, seorang teknisi di-PHK. “Teknisi itu menuntut kenaikan gaji,sementara pengelola tidak mau,”katanya. Belum lagi konflik antarpedagang. Dari lima lantai Pasar Sentral,tiga lantai yakni lantai 1, 2, dan 3,ditempati pedagang sekaliber grosir dengan perlakuan khusus.

Sementara di lantai dasar yang ditempati kios basah dan PK5, terlihat semrawut. Sementara di lantai 4 yang ditempati Matahari Departement Store lebih bagus lagi. Khusus di lantai lima yang digunakan sebagai masjid dan tempat parkir, tidak begitu dipermasalahkan. Hanya, perang dingin antarpedagang dalam Pasar Sentral ini cukup terasa. H Bahar, pedagang yang memiliki dua kios hangus terbakar, membenarkan konflik-konflik tersebut.

Namun dia enggan menuduh salah satu pihak sebagai penanggung jawab terjadinya kebakaran besar tersebut.“ Kita serahkan kepihak kepolisian saja,”ujarnya. Pihak kepolisian sendiri hingga kini belum mengetahui penyebab pastinya. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar AKBP Himawan Sugeha mengatakan, pihaknya baru akan melakukan uji forensik untuk mencari penyebab kebakaran jika api sudah padam total.

Hingga pukul 19.00 Wita, api masih menyala. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Hakim Syahrani mengungkapkan, untuk memadamkan api di Pasar Sentral sangat sulit dan membutuhkan waktu minimal tiga hari. Gedung yang terbakar sangat besar dan berpetak-petak. Yang terbakar kebanyakan kain sehingga api sulit dipadamkan.

Petugas pemadam sudah bekerja seharian,namun belum bisa menembus masuk ke dalam gedung.Dinas Pemadam pun hanya memiliki 26 armada. “Kami belum bisa memadamkan api di dalam gedung sebab dari atas gedung banyak kaca yang retak dan berjatuhan,”katanya.

Siapkan Pasar Darurat

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin berjanji akan membangun pasar darurat di sekitar lokasi kebakaran dalam waktu dekat ini. Sebagai langkah awal, pihaknya sudah menginstruksikan PD Pasar dan instansi terkait untuk mengiventarisir jumlah pedagang, termasuk melakukan pemetaan tentang komposisi letak, dan model pembangunan pasar darurat nantinya.

“Dua atau tiga hari ini upaya pendataan kami lakukan, dan selanjutnya kami akan melihat komposisi jumlah pedagang yang ingin segera membuka kembali dagangannya di lokasi pasar darurat yang kami bangun,” tandas Ilham, kemarin. Ilham menyebutkan, pedagang yang terdata di Makassar Mall, jumlahnya mencapai 2.500 pedagang. Dari jumlah ini, pihaknya akan mendata ulang berapa pedagang yang ingin segera membuka kembali dagangannya.

“Saat kami menemui sejumlah pedagang pagi tadi, sebagian di antaranya belum berniat membuka kembali dagangannya, mengingat dagangan mereka ludes terbakar api. Namun banyak juga yang mengaku membutuhkan tempat sesegera mungkin agar mereka bisa memulai kembali usahanya,”papar Ilham. Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang menyatakan, lokasi pasar darurat tidak boleh jauh dari Makassar Mall.

“Harus secepatnya dicarikan lokasi penampungan sementara, biar pedagang bisa kembali berjualan. Kita usahakan tidak jauh dari lokasi ini,“ kata Agus Arifin Nu’mang saat meninjau lokasi kebakaran, kemarin. Dia mengatakan, Pemprov Sulsel bersama Pemkot Makassar segera membicarakan solusi bagi para pedagang yang tertimpa musibah kebakaran ini.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta Wali Kota Makassar mengambilalih kendalidilapangan secara langsung untuk penanganan korban kebakaran yang notabene adalah pedagang yang sudah puluhan tahun berusaha di lokasi tersebut.“Musibah ini harus disikapi dengan jernih. Berikan kepercayaan kepada aparat kepolisian untuk melakukan penyidikan terkait kebakaran di Makassar Mall, jangan sampai terjadi kesimpangsiuran,” jelasnya. Demikian catatan online blog Jasa Pengiriman Barang yang berjudul Enam bulan setelah kebakaran Pasar Butung.